Selasa, 19 Mei 2015

Konsep dan Penerapan Self-directed Changes



Softskill Minggu ke-14
Konsep dan Penerapan Self-directed Changes

Konsep perubahan diri mungkin bisa dikatakan bagaimana sesorang merubah pola dalam kehidupannya, dalam kehidupan tentunya kita pun punya cara masing-masing untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan belajar dari pengalaman sepanjang hidup kita.
Sebenernya apasih yang membentuk kita menjadi pribadi yang seperti ini??
  1. Pengaruh Biologis
Karakteristik fisik seperti warna mata dan warna rambut, bentuk tubuh, bentuk hidung, pada dasarnya ditentukan pada saat konsepsi. Intelegensi dan kemampuan khusus tertentu seperti bakat musik dan seni, dalam beberapa hal juga tergantung pada faktor hereditas (keturunan).

   2. Pengalaman

Hasil lain yang besar pengaruhnya terhadap kepribadian adalah hasil hubungan kita dengan lingkungan atau pengalaman. Dibedakan menjadi pengalaman umum dan pengalaman khusus.
  • Pengalaman umum
Semua keluarga dalam suatu budaya tertentu memiliki keyakinan, kebiasaan dan nilai yang umum. Selama perkembangannya, anak belajar untuk melakukan perilaku dengan cara yang diharapkan oleh buudaya tersebut.

  • Pengalaman khusus
Di luar warisan biologis yang unik dan cara penyampaian budaya tertentu, individu dibentuk oleh pengalamn khusus. Setiap orang bereaksi terhadap tekanan sosial dengan caranya sendiri. Disamping itu, sejak lahir seorang anak sudah membawa ciri-ciri tertentu, maka reaksinya terhadap lingkungan atau reaksi lingkungan terhadapnya bersifat khas. Pengalaman unik ini menentukan bagian dirinya yang bersifat khas, unik dan tak ada duanya.


Terus, apakah pribadi baik yang diturunkan secara gen maupun yang kita pelajari melalui lingkungan akan kita terima begitu aja? Apa kita ga bisa merubahnya lagi??

Well, disinilah intinya kita belajar Self Directed Change :)

Mengarahkan perubahan pribadi..
Pribadi kita selalu berkembang seiring berjalannya waktu dengan harapan akan lebih matang dan dewasa pastinya. Namun apabila perkembangan tersebut kita rasa tak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita masih dapat merubahnya?


Jawabannya adalah "YA"


Kita mempunyai hak untuk merubah pribadi kita sesuai yang kita inginkan, selagi perubahan tersebut tidak berpengaruh buruk terhadap orang lain. Artinya, kita bebas untuk berubah namun kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain.


Untuk itu perlu adanya pengarahan.
Gunanya adalah agar perubahan diri kita dapat terkontrol, terarahkan, terkendali sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.


Pribadi yang ada di diri kita dan kita tanam sejak lama akan kita gunakan sesuai dengan porsinya.

Maksudnya, walaupun kita telah diwarisi ciri fisik dan kepribadian tertentu, kita tetap bisa memilih untuk mengendalikan perilaku dan dampak yang muncul dari pribadi tersebut terhadap orang lain disekitar kita. 
Begitu pribadi tersebut dikenali, kita bisa secara sadar memilih untuk menekan dorongan mendasar bila hal itu dianggap tidak tepat.


Bagaimana cara mengarahkan perubahan diri?
Berikut ini beberapa tahapan untuk melakukan perubahan diri yang terarah.

Mahasiswa mengetahui dan termotivasi untuk melakukan perubahan pribadi dengan melalui tahapan:

1.      Meningkatkan kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2.      Menetapkan tujuan
Dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.      Pencatatan perilaku
Menguatkan perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4.      Menyaring anteseden perilaku

Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5.      Menyusun konsekuensi yang efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6.      Menerapkan perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7.      Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
http://galluhputri.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-waktu-luang-self-directed.html

Tidak ada komentar: