Softskill
Minggu ke-14
Konsep dan Penerapan Self-directed
Changes
Konsep
perubahan diri mungkin bisa dikatakan bagaimana sesorang merubah pola dalam
kehidupannya, dalam kehidupan tentunya kita pun punya cara masing-masing untuk
menjadi pribadi yang lebih baik dan belajar dari pengalaman sepanjang hidup
kita.
Sebenernya apasih yang membentuk
kita menjadi pribadi yang seperti ini??
- Pengaruh Biologis
Karakteristik
fisik seperti warna mata dan warna rambut, bentuk tubuh, bentuk hidung, pada
dasarnya ditentukan pada saat konsepsi. Intelegensi dan kemampuan khusus
tertentu seperti bakat musik dan seni, dalam beberapa hal juga tergantung pada
faktor hereditas (keturunan).
2. Pengalaman
Hasil
lain yang besar pengaruhnya terhadap kepribadian adalah hasil hubungan kita
dengan lingkungan atau pengalaman. Dibedakan menjadi pengalaman umum dan
pengalaman khusus.
- Pengalaman umum
Semua
keluarga dalam suatu budaya tertentu memiliki keyakinan, kebiasaan dan nilai
yang umum. Selama perkembangannya, anak belajar untuk melakukan perilaku dengan
cara yang diharapkan oleh buudaya tersebut.
- Pengalaman khusus
Di
luar warisan biologis yang unik dan cara penyampaian budaya tertentu, individu
dibentuk oleh pengalamn khusus. Setiap orang bereaksi terhadap tekanan sosial
dengan caranya sendiri. Disamping itu, sejak lahir seorang anak sudah membawa
ciri-ciri tertentu, maka reaksinya terhadap lingkungan atau reaksi lingkungan
terhadapnya bersifat khas. Pengalaman unik ini menentukan bagian dirinya yang
bersifat khas, unik dan tak ada duanya.
Terus,
apakah pribadi baik yang diturunkan secara gen maupun yang kita pelajari
melalui lingkungan akan kita terima begitu aja? Apa kita ga bisa merubahnya
lagi??
Well,
disinilah intinya kita belajar Self Directed Change :)
Mengarahkan perubahan pribadi..
Pribadi kita selalu berkembang seiring berjalannya waktu dengan harapan akan lebih matang dan dewasa pastinya. Namun apabila perkembangan tersebut kita rasa tak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita masih dapat merubahnya?
Jawabannya adalah "YA"
Kita mempunyai hak untuk merubah pribadi kita sesuai yang kita inginkan, selagi perubahan tersebut tidak berpengaruh buruk terhadap orang lain. Artinya, kita bebas untuk berubah namun kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Untuk itu perlu adanya pengarahan.
Gunanya adalah agar perubahan diri kita dapat terkontrol, terarahkan, terkendali sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Pribadi kita selalu berkembang seiring berjalannya waktu dengan harapan akan lebih matang dan dewasa pastinya. Namun apabila perkembangan tersebut kita rasa tak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita masih dapat merubahnya?
Jawabannya adalah "YA"
Kita mempunyai hak untuk merubah pribadi kita sesuai yang kita inginkan, selagi perubahan tersebut tidak berpengaruh buruk terhadap orang lain. Artinya, kita bebas untuk berubah namun kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Untuk itu perlu adanya pengarahan.
Gunanya adalah agar perubahan diri kita dapat terkontrol, terarahkan, terkendali sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Pribadi
yang ada di diri kita dan kita tanam sejak lama akan kita gunakan sesuai dengan
porsinya.
Maksudnya,
walaupun kita telah diwarisi ciri fisik dan kepribadian tertentu, kita tetap
bisa memilih untuk mengendalikan perilaku dan dampak yang muncul dari pribadi
tersebut terhadap orang lain disekitar kita.
Begitu
pribadi tersebut dikenali, kita bisa secara sadar memilih untuk menekan
dorongan mendasar bila hal itu dianggap tidak tepat.
Bagaimana cara mengarahkan perubahan diri?
Berikut ini beberapa tahapan untuk melakukan perubahan diri yang terarah.
Mahasiswa
mengetahui dan termotivasi untuk melakukan perubahan pribadi dengan melalui
tahapan:
1.
Meningkatkan kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang
dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam
struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri
atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang
efektif.
2.
Menetapkan tujuan
Dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada
proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri
menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental,
serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan
mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.
Pencatatan perilaku
Menguatkan perilaku ulang kalau individu merasa bisa
mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan
lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya karena merasa
senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4.
Menyaring anteseden perilaku
Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta
membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut.
Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat
memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5.
Menyusun konsekuensi yang efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan
pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu
aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus
lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam
mencapai kematangan mental.
6.
Menerapkan perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik.
Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku
secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada
kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7.
Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi,
sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah
evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
http://galluhputri.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-waktu-luang-self-directed.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar